- Sebagai storage (penyimpan data)
- Sebagai MP3 player
- Sebagai voice recording
- Sebagai FM Tuner (radio)
Sabtu, 14 Januari 2012
MEMORY
Tag
A.Memory Internal
pengertian
memori adalah suatu penamaan konsep yang bisa menyimpan data dan
program.sedangkan Memori internal, yang dimaksud adalah bahwa memori terpasang
langsung pada motherboard.
Dengan demikian,
pengertian memory internal sesungguhnya itu dapat berupa :
· First-Level (L1) Cache
· Second-Level (L2) Cache
· Memory Module
Akan
tetapi pengelompokan dari memory internal juga terbagi atas :
· RAM (Random Access Memory) dan
· ROM (Read Only Memory)
Penjelasan
dari masing- masing pengertian diatas adalah sebagai berikut :
1. First Level (L1) Cache
Memory yang
bernama L1 Cache ini adalah memori yang terletak paling dekat dengan prosessor
(lebih spesifik lagi dekat dengan blok CU (Control Unit)). Penempatan Cache di
prosessor dikembangkan sejak PC i486. Memori di tingkat ini memiliki kapasitas
yang paling kecil (hanya 16 KB), tetapi memiliki kecepatan akses dalam hitungan
nanodetik (sepermilyar detik). Data yang berada di memori ini adalah data yang
paling penting dan paling sering diakses. Biasanya data di sini adalah data
yang telah diatur melalui OS (Operating system) menjadi Prioritas Tertinggi
(High Priority).
2. Second-Level
(L2) Cache
Memori L2 Cache
ini terletak di Motherboard (lebih spesifik lagi : modul COAST : Cache On a
Stick. Bentuk khusus dari L2 yang mirip seperti Memory
Module yang dapat
diganti-ganti tergantung motherboardnya). Akan tetapi ada juga yang
terintegrasi langsung dengan MotherBoard, atau juga ada yang
terintegrasi dengan
Processor Module. Di L2 Cache ini, kapasitasnya lebih besar dari pada L1 Cache.
Ukurannya berkisar antara 256 KB-2 MB. Biasanya L2 Cache yang lebih besar
diperlukan di MotherBoard untuk Server. Kecepatan akses sekitar 10 ns.
3. Memory Module
Memory Module
ini memiliki kapasitas yang berkisar antara 4 MB-512 MB. Kecepatan aksesnya ada
yang berbeda-beda. Ada yang berkecepatan 80 ns, 60 ns, 66 MHz (=15 ns), 100
MHz(=10ns), dan sekarang ini telah dikembangkan PC133mhZ(=7.5 ns).
Memori modul di
kelompok kan menjadi 2,yaitu :
a)
Single
In-Line Memory Module (SIMM)
b)
DIMM (Dual
In-Line Memory Module)
1.Sistem
Memory Komputer
Untuk mempelajari sistem memori
secara keseluruhan, harus mengetahui karakteristik kuncinya. Karakteristik
penting sistem memori dalam tabel 4.1 berikut :
Dilihat dari lokasi,
memori dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu register, memori internal dan
memori eksternal. Register berada di dalam chip prosesor, memori ini diakses
langsung oleh prosesor dalam menjalankan operasinya. Register digunakan sebagai
memori sementara dalam perhitungan maupun pengolahan data dalam prosesor.Memori
internal adalah memori yang berada diluar chip prosesor namun mengaksesannya
langsung oleh prosesor. Memori internal dibedakan menjadi memori utama dan
cache memori.Memori eksternal dapat diakses oleh prosesor melalui piranti I/O.
Karakteristik lainnya adalah kapasitas.
Kapasitas memori internal maupun eksternal biasanya dinyatakan dalam mentuk byte
(1 byte = 8 bit) atau word. Panjang word umumnya 8, 16, 32 bit.
Memori eksternal biasanya lebih besar kapasitasnya daripada memori internal,
hal ini disebabkan karena teknologi dan sifat penggunaannya yang berbeda.
Karakteristik
berikutnya adalah satuan tranfer. Bagi memori internal, satuan tranfer
sama dengan jumlah saluran data yang masuk ke dan keluar dari modul memori.
Jumlah saluran ini sering kali sama dengan panjang word, tapi dimungkinkan juga
tdak sama. Tiga konsep yg berhubungan dg satuan transfer :
• Word, merupakan satuan “alami” organisasi memori. Ukuran word biasanya
sama dengan jumlah bit yang digunakan untuk representasi bilangan dan panjang
instruksi.
• Addressable units, pada sejumlah sistem, adressable units adalah
word. Namun terdapat sistem dengan pengalamatan pada tingkatan byte. Pada semua
kasus hubungan antara panjang A suatu alamat dan jumlah N adressable unit
adalah 2A =N.
• Unit of tranfer, adalah jumlah bit yang dibaca atau dituliskan
ke dalam memori pada suatu saat.
Perbedaan tajam
yang terdapat pada sejumlah jenis memori adalah metode access-nya.
Terdapat empat macam metode :
• Sequential
access, memori diorganisasi menjadi unit – unit data yang disebut record.Akses
harus dibuat dalam bentuk urutan linier yang spesifik. Informasi mengalamatan
yang disimpan dipakai untuk memisahkan record – record dan untuk membantu
proses pencarian.
• Direct
access, sama sequential access terdapat shared read/write mechanism.
Setiap blok dan record memiliki alamat unik berdasarkan lokasi fisiknya. Akses
dilakukan langsung pada alamat memori.
• Random
access, setiap lokasi memori dipilih secara random dan diakses serta
dialamati secara langsung. Contohnya adalah memori utama.
• Associative
access, merupakan jenis random akses yang memungkinkan pembandingan lokasi
bit yang diinginkan untuk pencocokan.
Berdasarkan
karakteristik unjuk kerja, memiliki
tiga parameter utama pengukuran unjuk kerja,yaitu :
• Access time
• Memory
cycle time
• Transfer
rate
2.Memory
Utama
Memori utama
merupakan media penyimpanan dalam bentuk array
yang disusun word
atau byte, kapasitas daya simpannya bisa jutaan susunan.
Setiap word atau byte
mempunyai alamat tersendiri. Data yang disimpan pada
1. Random Access Memory ( RAM )
2. Read Only Memory ( ROM )
3. CMOS Memory
4. Virtual Memory
memori utama ini
bersifat volatile, artinya data yang disimpan bersifat
sementara dan
dipertahankan oleh sumber-sumber listrik, apabila sumber listrik
dimatikan maka
datanya akan hilang.Memori utama digunakan sebagai media penyimpanan data yang
berkaitan dengan CPU atau perangkat I/O.
Fungsi dari Memori
Utama
Address bus
pertama kali mengontak computer yang disebut memori. Yang dapat di akses oleh
CPU dalam melakukan salah satu dari proses membaca (read) atau
menuliskan/menyimpan (write) ke memori tersebut. Memori ini diistilahkan
juga
sebagai Memori Utama.
Memori dapat
dibayangkan sebagai suatu ruang kerja bagi komputer dan
memori juga
menentukan terhadap ukuran dan jumlah program yang bias juga
jumlah data yang bias
diproses. Memori terkadang disebut sebagai primary
storage, primary
memory, main storage, main memory, internal memory.
Memori berfungsi menyimpan sistim
aplikasi, sistem pengendalian, dan data
yang sedang
beroperasi atau diolah. Semakin besar kapasitas memori akan
meningkatkan kemapuan
komputer tersebut. Memori diukur dengan KB atau
MB. Random Access
Memory (RAM), merupakan bagian memory yang bisa
digunakan oleh para
pemakai untuk menyimpan program dan data.
3.Cache Memory
Memori utama yang digunakan sistem computer pada
awalnya dirasakan masih lambat kerjanya dibandingkan dengan kerja CPU, sehingga
perlu dibuat sebuah memori yang dapat membantu kerja memori utama tersebut.
Sebagai perbandingan waktu akses memori cache lebih cepat 5 sampai 10 kali
dibandingkan memori utama.
Cache berisi salinan sebagian isi memori utama. Pada saat CPU membaca
sebuah word memory, maka dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah word
tersebut berada di cache. Jika word memori terdapat di cache, maka akan
dikirimkan ke CPU yang dikenal sebagai proses HIT. Sedangkan bila tidak
ada,maka blok memori utama yang terdiri dari sejumlah word tetap akan
diletakan/dicopikan di cache yang dikenal sebagai proses MISS dan selanjutnya
dikirimkan ke CPU.
Elemen-elemen
rancangan cache
a.Ukuran Cache
Ukuran cache disesuaikan kebutuhannya dalam
membantu kerja memori utama. Semakin besar ukuran cache, maka semakin besar
jumlah gerbang (gate) yang terdapat pada pengalamatan cache, akibatnya adalah
cache yang berukuran
besar cenderung lebih
lambat dibanding dengan cache berukuran kecil.
b. Fungsi pemetaan (mapping)
Saluran cache lebih sedikit jumlah nya jika
dibandingkan saluran blok memori utama sehingga perlu algoritma untuk pemetaan
blok-blok memori ke dalam saluran cache dan juga alat untuk menentukan blok
memori utama yang sedang memakai saluran cache. Pemilihan fungsi pemetaan
seperti langsung, asosiatif dan asosiatif set akan menentukan bentuk organisasi
cache.
c.Pemetaan Langsung
Teknik yang paling sederhana, yaitu memetakkan
masing-masing blok memori utama hanya ke sebuah saluran cache saja.Fungsi
pemetaan mudah diimplementasikan dengan menggunakan alamat. Cache diakses dengan
menggunakan alamat memori utama dianggap terdiri tiga field yaitu tag, line,
dan word. Kekurangannya yang utama adalah terdapat lokasi cache yang tetap bagi
sembarang blok-blok yang diketahui..
d.Pemetaan Asosiatif
Mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan
cara mengizinkan setiap blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran
cache. Dalam hal ini, cache control logic menginterpretasikan alamat memori
hanya sebagai sebuah field tag dan field word. Field tag secara unik
mengidentifikasi suatu blok memori utama. Untuk menentukan apakah suatu blok
berada di dalam cache, maka cache control logic harus secara simultan memeriksa
setiap tag saluran yang sesuai. Dengan pemetaan asosiatif, terdapat
fleksibilitas penggantian blok ketika sebuah blok di baca ke dalam cache.
Kekurangan pemetaan ini adalah kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk
menguji tag seluruh saluran cache secara parallel.
4.Organisasi
DRAM
Dynamic RAM
Secara internal,
setiap sel yang menyimpan 1 bit data memiliki 1 buah
Transistor
dan 1 buah Kondensator. Kondensator ini yang menjaga tegangan
agar tetap mengaliri
transistor sehingga tetap dapat menyimpan data. Oleh
karena penjagaan arus
itu harus dilakukan setiap beberapa saat (yang
disebut refreshing)
maka proses ini memakan waktu yang lebih banyak
daripada
kinerja Static RAM.Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, modul memori
berkembang beriring-iringan dengan perkembangan processor. Jenis DRAM ini juga
mengalami perkembangan.
Perkembangan Jenis
DRAM
A.Synchronous
DRAM (SDRAM) adalah salah satu contohnya. Dalam SDRAM ini (yang biasanya
dikenal sebagai SIMM SDRAM) hanyalah memperbaiki kecepatan akses data yang
tersimpan. Dengan proses sinkronisasi kecepatan modul ini dengan Frekuensi
Sistem Bus pada prosesor diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya. Modul EDO
RAM dapat bawa ke kecepatan tertingginya di FSB maksimum 75MHz, sedangkan SDRAM
dapat dibawa ke kecepatan 100MHz pada system yang sama. SDRAM ini juga
dikembangkan lebih jauh.
1.PC100 RAM
SDRAM yang dikembangkan
untuk sistem bus 100MHz
2. PC133 RAM
SDRAM yang dikembangkan untuk sistem bus 133MHz
SDRAM yang dikembangkan untuk kebutuhan server yang memiliki
kinerja yang berat. Jenis SDRAM ini dapat mencari kerusakan data pada sel
memori yang bersangkutan dan langsung dapat memperbaikinya. Akan tetapi,
batasan dari SDRAM jenis ini adalah, sel data yang dapat diperbaiki hanya satu
buah sel saja dalam satu waktu pemrosesan data.
B. Burst EDO RAM
(BEDO RAM) adalah jenis EDO yang memiliki kemampuan Bursting. Kinerja yang
telah digenjot bisa 100% lebih tinggi dari FPM, 33% dari EDO RAM. Semula
dikembangkan untuk menggantikan SDRAM, tetapi karena prosesnya yang asinkron,
dan hanya terbatas sampai 66MHz, praktis BEDO RAM ditinggalkan.
C. Serial
Presence Detect (PSD) adalah perkembangan dari DIMM yang menyertakan sebuah
chip EPROM yang dapat menyimpan informasi tentang modul ini. Chip kecil yang
memiliki 8 pin ini bertindak sebagai SPD yang sedemikian rupa sehingga BIOS
dapat membaca seluruh informasi yang tersimpan didalamnya dan dapat
menyetarakan FSB dengan waktu kerja untuk performa CPU-RAM yang sempurna.
B.Memory Eksternal
Memory Eksternal
adalah memori yang menyimpan data dalam media fisik berbentuk kaset atau disk. agar tetap mengaliri transistor sehingga tetap
dapat menyimpan data. Oleh karena penjagaan arus itu harus dilakukan setiap
beberapa saat (yang disebut refreshing) maka proses ini memakan waktu yang
lebih banyak daripada kinerja Static RAM.
1.Multiple Disk
a.harddisk
disebut juga
dengan cakram keras berbentuk piringan hitam terbuat dari alumunium dan
dilapisi bahan magnetic. Hard disk sudah menjadi komponen utama dari PC untuk
sistem operasi. Komponen bagian hard disk terdiri dari sebuah jarum untuk
membaca data di cakram. Mempunyai kapasitas lebih besar dari floppy disk.
Kecepatan putarannya bervariasi, ada yang 5400 putaran per menit bahkan ada
yang sampai 7200 putaran per menit. Kemampuan sebuah hardisk biasanya
ditentukan oleh banyaknya data yang bias disimpan. Besarnya bervariasi, ada
yang 1,2 GB hingga 80 GB. 1 GB sama dengan 1000 MB, sedangkan 1 MB sama dengan
1000 KB.
IDE Disk (Harddisk)
Saat IBM
menggembangkan PC XT, menggunakan sebuah hardisk Seagate 10 MB untuk menyimpan
program maupun data. Harddisk ini memiliki 4 head, 306 silinder dan 17 sektor
per track, dicontrol oleh pengontrol disk Xebec pada sebuah kartu plug-in.
Teknologi yang
berkembang pesat menjadikan pengontrol disk yang sebelumnya terpisah menjadi
satu paket terintegrasi, diawali dengan teknologi drive IDE (Integrated
Drive Electronics) pada tengah tahun 1980. Teknologi saat itu IDE
hanya mampu menangani disk berkapasitas maksimal 528 MB dan mengontrol 2 disk.
Seiring kebutuhan memori, berkembang teknologi yang mampu menangani disk
berkapasitas besar. IDE berkembang menjadi EIDE (Extended Integrated Drive
Electronics) yang mampu menangani harddisk lebih dari 528 MB dan mendukung
pengalamatan LBA (Logical Block Addressing), yaitu metode
pangalamatan yang hanya memberi nomer pada sektor – sector mulai dari 0 hingga
maksimal 224-1. Metode ini mengharuskan pengontrol mampu mengkonversi alamat –
alamat LBA menjadi alamat head, sektor dan silinder. Peningkatan kinerja
lainnya adalah kecepatan tranfer yang lebih tinggi, mampu mengontrol 4 disk,
mampu mengontrol drive CD-ROM.
SCSI Disk (Harddisk)
Disk SCSI (Small
Computer System Interface) mirip dengan IDE dalam hal organisasi
pengalamatannya. Perbedaannya pada piranti antarmukanya yang mampu mentransfer
data dalam kecepatan tinggi. Versi disk SCSI terlihat pada tabel 5.3. Karena
kecepatan transfernya tinggi, disk ini merupakan standar bagi komputer UNIX
dari Sun Microsystem, HP, SGI, Machintos, Intel terutama komputer – komputer
server jaringan, dan vendor – vendor lainnya.SCSI sebenarnya lebih dari sekedar
piranti antarmuka harddisk. SCSI adalah sebuah bus karena SCSI mampu sebagai
pengontrol hingga 7 peralatan seperti: harddisk, CD ROM, rekorder CD, scanner
dan peralatan lainnya. Masing – masing peralatan memiliki ID unik sebagai media
pengenalan oleh SCSI.
b.flashdisk
Adalah piranti
penyimpan dari floppy drive jenis lain yang mempunyai kapasitas memori 128 MB,
dengan menggunakan kabel interface jenis USB (Universal Serial Bus),
sangat praktis dan ringan dengan ukuran berkisar 96 x 32 mm dan pada bagian
belakang bentuknya agak menjurus keluar, digunakan untuk tempat penyimpanan
baterai jenis AAA dan terdapat port USB yang disediakan penutupnya yang
berbentuk sama dengan body utamanya dan juga mempunyai layar LCD yang berukuran
29,5 x 11 mm.
Flash disk dapat digunakan untuk berbagai
keperluan seperti :
Pada teknologi masa
kini, flash memory mengalami perkembangan
penyimpan data dengan kapasitas menjadi 512 MB
(megabyte) hingga 1 GB (gigabyte) dan dengan ukuran sekitar 18 x 16,5 x 7,5 mm
yang mempunyai kemampuan transfer data sekitar 480 Mbps, sehingga untuk
pengunaan file dengan memori 120 Mb, dapat melakukan pembacaan data sekitar 88
Mbps dan untuk penulisan data sekitar 5 Mbps. Bentuknya aneka ragam ada yang
seukuran lebih kecil atau lebih besar dari keluaran pertamanya. Bahkan saat ini
ada yang berkapasitas sekitar 2, 2 GB dengan ukuran seperti kotak kecil.Flash
disk mempunyai kemampuan transfer data untuk penulisan mencapai 350 Kbps,
sedangkan untuk pembacaan mencapai 665 Kbps. Pada perlengkapan pendukungnya
tersedia peralatan earphone, baterai jenis AAA, kabel ektensi USB dan CD driver
flash disk untuk install. Untuk versi windows ME, windows 2000 dan windows XP
sudah dapat mendeteksi untuk konfigurasi flash disk, kecuali sistem operasi
windows 98 belum dapat mendeteksi secara otomatis, jadi harus diinstall
driver-nya terlebih dahulu.
c.floppydisk
Dengan
berkembangnya komputer pribadi maka diperlukan media untuk
mendistribusikan
software maupun pertukaran data. Solusinya ditemukannya disket atau floppy
disk oleh IBM.
Karakteristik
disket adalah head menyentuh permukaan disk saat membaca ataupun menulis. Hal
ini menyebabkan disket tidak tahan lama dan sering rusak. Untuk mengurangi
kerusakan atau aus pada disket, dibuat mekanisme penarikan head dan
menghentikan rotasi disk ketika head tidak melakukan operasi baca dan tulis.
Namun akibatnya waktu akses disket cukup lama. Gambar 5.6. memperlihatkan
bentuk floppy disk.
Gambar
Ada dua ukuran disket yang tersedia, yaitu 5,25
inchi dan 3,5 inchi dengan masing –
masing memiliki versi low density (LD)
dan high density (HD). Disket 5,25 inchi sudah tidak popular karena
bentuknya yang besar, kapasitas lebih kecil dan selubung pembungkusnya tidak
kuat.
d.CD ROM
(Compact Disk
– Read Only Memory). Merupakan generasi CD yang diaplikasikan sebagai media
penyimpan data komputer. Dikenalkan pertama kali oleh Phillips dan Sony tahun
1984 dalam publikasinya, yang dikenal dengan Yellow Book. Perbedaan
utama dengan CD adalah CD ROM player lebih kasar dan memiliki perangkat
pengoreksi kesalahan, untuk menjamin keakuratan tranfer data ke komputer. Secara
fisik keduanya dibuat dengan cara yang sama, yaitu terbuat dari resin,
contohnya polycarbonate, dan dilapisi dengan permukaan yang sangat
reflektif seperti aluminium. Penulisan dengan cara membuat lubang mikroskopik
sebagai representasi data dengan laser berintensitas tinggi. Pembacaan
menggunakan laser berintensitas rendah untuk menterjemahkan lubang mikroskopik
ke dalam bentuk data yang dapat dikenali komputer. Saat mengenai lubang
miskrokopik, intensitas sinar laser akan berubah – ubah. Perubahan intensitas
ini dideteksi oleh fotosensor dan dikonversi dalam bentuk sinyal digital.Karena
disk berbentuk lingkaran, terdapat masalah dalam mekanisme baca dan tulis,yaitu
masalah kecepatan. Saat disk membaca data dibagian dekat pusat disk diperlukan
putaran rendah karena padatnya informasi data, sedangkan apabila data berada di
bagian luar disk diperlukan kecepatan yang lebih tinggi. Ada beberapa metode
mengatasai masalah kecepatan ini,
diantaranya dengan
sistem constant angular velocity (CAV), yaitu bit – bit informasi
direkam dengan kerapatan yang bervariasi sehingga didapatkan putaran disk yang
sama. Metode ini biasa diterapkan dalam disk magnetik, kelemahannya adalah
kapasitas disk menjadi berkurang.
e. CD – R
(Compact Disk
Recordables) Secara fisik CD-R
merupakan CD polikarbonat kosong berdiameter 120 mm sama seperti CD ROM.
Perbedaannya adanya alur – alur untuk mengarahkan laser saat penulisan. Awalnya
CD-R dilapisi emas sebagai media refleksinya. Permukaan reflektif pada lapisan
emas tidak memiliki depresi atau lekukan – lekukan fisik seperti halnya pada
lapisan aluminium sehingga harus dibuat tiruan lekukan antara pit dan land-nya.
Caranya dengan menambahkan lapisan pewarna di antara pilikarbonat dan lapisan
emas. Jenis pewarna yang sering digunakan adalah cyanine yang berwarna
hijau dan pthalocynine yang berwarna oranye kekuning-kuningan. Pewarna
ini sama seperti yang digunakan dalam film fotografi sehingga menjadikan Kodak
dan Fuji produsen utama CD-R.
Sebelum digunakan
pewarna bersifat transparan sehingga sinar laser berdaya tinggi dapat menembus
sampai ke lapisan emas saat proses penulisan. Saat sinar laser mengenai titik
pewarna, sinar ini memanaskannya sehingga pewarna terurai melepaskan ikatan
kimianya membentuk suatu noda. Noda – noda inilah sebagai representasi data
yang nantinya dapat dikenali oleh fotodetektor apabila disinari dengan laser
berdaya rendah saat proses pembacaan. Seperti halnya jenis CD lainnya, CD-R
dipublikasikan dalam buku tersendiri yang memuat spisifikasi teknisnya yang
dikenal dengan Orange Book. Buku ini dipublikasikan tahun 1989.
Terdapat format
pengembangan, yaitu ditemukannya seri CD-ROM XA yang
memungkinkan
penulisan CD-R secara inkremental sehingga menambah fleksibilitas produk ini.
Kenapa hal ini bisa dilakukan, karena sistem ini memiliki multitrack dan setiap
track memiliki VOTC (volume table of content) tersendiri. Berbeda dengan
model CD-ROM sebelumnya yang hanya memiliki VOTC tunggal pada permulaan saja.
2.RAID
RAID (Redundancy Array of Independent Disk)
merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan
sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas.
Karena kerja paralel inilah dihasilkan resultan kecepatan disk yang lebih
cepat. Teknologi database sangatlah penting dalam model disk ini karena
pengontrol disk harus mendistribusikan data pada sejumlah disk dan juga
membacaan kembali. Karakteristik umum disk RAID :
•
RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal disk.
•
Data didistribusikan ke drive fisik array.
• Kapasitas redudant disk digunakan untuk
menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi
masalah atau kegagalan disk. Jadi RAID merupakan salah satu jawaban masalah
kesenjangan kecepatan disk memori dengan CPU dengan cara menggantikan disk
berkapasitas besar dengan sejumlah disk – disk berkapasitas kecil dan
mendistribusikan data pada disk – disk tersebut sedemikian rupa sehingga
nantinya dapat dibaca kembali.
RAID tingkat 0
Sebenarnya bukan RAID karena tidak menggunakan
redundansi dalam meningkatkan kinerjanya. Data didistribusikan pada seluruh
disk secara array merupakan keuntungan dari pada menggunakan satu disk
berkapasitas besar.
Sejalan perkembangan
RAID – 0 menjadi model data strip pada disk dengan suatu management tertentu
hingga data sistem data dianggap tersimpan pada suatu disk logik. Mekanisme
tranfer data dalam satu sektor sekaligus sehingga hanya baik untuk menangani
tranfer data besar.
RAID tingkat 1
Pada RAID – 1, redundansi diperoleh dengan cara
menduplikasi seluruh data pada disk mirror-nya. Seperti halnya RAID – 0,
pada tingkat 1 juga menggunakan teknologi stripping,perbedaannya adalah
dalam tingkat 1 setiap strip logik dipetakkan ke dua disk yang secara logika
terpisah sehingga setiap disk pada array akan memiliki mirror disk yang
berisi data sama. Hal ini menjadikan RAID – 1 mahal. Keuntungan RAID – 1:
• Permintaan pembacaan dapat dilayani oleh
salah satu disk karena terdapat dua disk berisi data sama, tergantung waktu
akses yang tercepat.
• Permintaan penyimpanan atau penulisan
dilakukan pada 2 disk secara paralel.
• Terdapat
back-up data, yaitu dalam disk mirror-nya.
RAID
– 1 mempunyai peningkatan kinerja sekitar dua kali lipat dibandingkan RAID – 0
pada operasi baca, namun untuk operasi tulis tidak secara signifikan terjadi
peningkatan. Cocok digunakan untuk menangani data yang sering mengalami
kegagalan dalam proses pembacaan. RAID – 1 masih bekerja berdasarkan sektor –
sektornya.
RAID tingkat 2
RAID – 2 mengganakan teknik akses paralel untuk semua disk. Dalam
proses operasinya, seluruh disk berpartisipasi dan mengeksekusi setiap
permintaan sehingga terdapat mekanisme sinkronisasi perputaran disk dan
headnya. Teknologi stripping juga digunakan dalam tingkat ini, hanya
stripnya berukuran kecil, sering kali dalam ukuran word atau byte. Koreksi
kesalahan menggunakan sistem bit paritas dengan kode Hamming. Cocok digunakan
untuk menangani sistem yang kerap mengalami kesalahan disk.
RAID tingkat 3
Diorganisasikan
mirip dengan RAID – 2, perbedaannya pada RAID – 3 hanya membutuhkan disk
redudant tunggal, tidak tergantung jumlah array disknya. Bit paritas
dikomputasikan untuk setiap data word dan ditulis pada disk paritas khusus.
Saat terjadi kegagalan drive, data disusun kembali dari sisa data yang masih
baik dan dari informasi paritasnya. RAID – 3 menggunakan akses paralel dengan
data didistribusikan dalam bentuk strip-strip kecil. Kinerjanya menghasilkan
transfer berkecepatan tinggi, namun hanya dapat mengeksekusi sebuah permintaan
I/O saja sehingga kalau digunakan pada lingkungan transaksi data tinggi terjadi
penurunan kinerja.
RAID tingkat 4
RAID – 4 menggunakan teknik akses yang
independen untuk setiap disknya sehingga permintaan baca atau tulis dilayani
secara paralel. RAID ini cocok untuk menangani system dengan kelajuan tranfer
data yang tinggi. Tidak memerlukan sinkronisasi disk karena setiap disknya
beroperasi secara independen. Stripping data dalam ukuran yang besar. Strip
paritas bit per bit dihitung ke seluruh strip yang berkaitan pada setiap disk
data. Paritas disimpan pada disk paritas khusus. Saat operasi penulisan, array
management software tidak hanya meng-update data tetapi juga paritas yang
terkait. Keuntungannya dengan disk paritas yang khusus menjadikan keamanan data
lebih terjamin, namun dengan disk paritas yang terpisah akan memperlambat
kinerjanya.
RAID tingkat 5
Mempunyai kemiripan dengan RAID – 4 dalam
organisasinya, perbedaannya adalah strip – strip paritas didistribusikan pada
seluruh disk. Untuk keamanan, strip paritas suatu disk disimpan pada disk
lainnya. RAID – 4 merupakan perbaikan dari RAID – 4 dalam hal peningkatan
kinerjanya. Disk ini biasanya digunakan dalam server jaringan.
RAID tingkat 6
Merupakan teknologi RAID terbaru. Menggunakan
metode penghitungan dua paritas untuk alasan keakuratan dan antisipasi terhadap
koreksi kesalahan. Seperti halnya RAID – 5, paritas tersimpan pada disk
lainnya. Memiliki kecepatan transfer yang tinggi.
3.Optical Disk
Mulai tahun 1983 sistem penyimpanan data di
optical disc mulai diperkenalkan dengan diluncurkannya Digital Audio Compact
Disc. Setelah itu mulai berkembanglah teknologi penyimpanan pada optical disc
ini.
Baik CD-Audio maupun CD-ROM memakai teknologi
yang sama, yaitu sama-sama terbuat dari resin (polycarbonate), dan dilapisi
oleh permukaan yang sangatreflektif seperti Aluminium . Informasi direkam
secara digital sebagai lubang-lubang mikroskopik pada permukaan yang reflektif.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan laser yang berintensitas tinggi.
Permukaan yang berlubang mikroskopik ini kemudian dilapisi oleh lapisan bening.
Informasi dibaca dengan menggunakan laser berintensitas rendah yang menyinari
lapisan bening tersebut sementara motor memutar disk. Intensitas laser tersebut
berubah setelah mengenai lubang-lubang tersebut kemudian terefleksikan dan
dideteksi oleh fotosensor yang kemudian dikonversikan menjadi data digital.
Kemajuan terbaru
dari optical disc ini adalah disk yang dapat ditulis ulang. Pada sistem ini,
energi laser digunakan secara besama-sama dengan prinsip medan magnet untuk
menulis dan membaca informasi. Pada proses tulis, laser memanasi titik pada
disk yang hendak diproses, kemudian setelah itu medan magnet dapat mengubah
arah medan titik tersebut sementara temperaturnya ditingkatkan. Karena proses
tersebut tidak mengubah disk secara fisik maka proses penulisan dapat dilakukan
berulang-ulang. Pada proses baca, araha medan magnet yang telah dipolarisasi
tersebut akan membelokkan sinar laser dengan arah tertentu, sehingga
terefleksikan dan dideteksi oleh fotosensor yang kemudian dikonversikan menjadi
digital.
Satuan X pada CDROM drive (pada umumnya)
sebenarnya mengacu pada kecepatan baca dari CD tersebut di track terluar (jika
track terluar terpakai alias CD-nya penuh). Sedangkan kecepatan baca di track
terdalamnya jauh lebih lambat. Misalkan ada CD-ROM drive 48X ‘max’, itu berarti
kecepatan baca track terluarnya 40x namun untuk track terdalam hanya 19X. Yang
utama sebenarnya bukan hanya kecepatan putar yang ditingkatkan, namun sistem
pembacaan, route data, mode transfer, interface, dll, seperti yang dilakukan
Kenwood 52X dengan teknologi TrueX-nya di mana dengan kecepatan putar hanya
< ½ dari cd biasa (misal 48x),
bias memberikan kecepatan transfer merata (dalam-luar) antara 45-52X di seluruh
permukaan CD.
4.Pita Magnetik
Sistem pita
magnetik menggunakan teknik pembacaan dan penulisan yang identik dengan sistem
disk magnetik.Medium pita magnetik berbentuk track – track paralel, sistem pita
lama berjumlah 9 buah track sehingga memungkinkan penyimpanan satu byte sekali
simpan dengan satu bit paritas pada track sisanya. Sistem pita baru menggunakan
18 atau 36 track sebagai penyesuaian terhadap lebar word dalam format
digital.Seperti pada disk, pita magnetik dibaca dan ditulisi dalam bentuk blok
– blok yang bersambungan (kontinyu) yang disebut physical record. Blok –
blok tersebut dipisahkan oleh gap yang disebut inter-record gap.
Head pita
magnetik merupakan perangkat sequential access. Head harus menyesuaikan
letak record yang akan dibaca ataupun akan ditulisi. Apabila head berada di
tempat lebih atas dari record yang diinginkan maka pita perlu dimundurkan
dahulu, baru dilakukan pembacaan dengan arah maju. Hal ini sangat berbeda pada
teknologi disk yang menggunakan teknik direct access.
Kecepatan putaran
pita magnetik adalah rendah sehingga transfer data menjadi lambat, saat ini
pita magnetik mulai ditinggalkan digantikan oleh jenis – jenis produk CD.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar